PEMBATAL-PEMBATAL
KEISLAMAN [1]
(Pembahasan
ini dinukil dari Silsilah Syarhil Rasaa-il lil Imaam al-Mujaddid Syaikh
Muhammad bin ‘Abdul Wahhab v (hal. 209-238) oleh Dr. Shalih bin Fauzan bin
‘Abdillah al-Fauzan, cet. I, th. 1424 H)
Oleh
:
Al-Ustadz
Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Ahlus
Sunnah wal Jama’ah meyakini adanya perkara-perkara yang dapat membatalkan
keislaman seseorang. Berikut ini akan kami sebutkan sebagiannya:
1. Menyekutukan Allah (syirik)
Yaitu
menjadikan sekutu atau menjadikannya sebagai perantara antara dirinya dengan
Allah. Misalnya berdo’a, memohon syafa’at, bertawakkal, beristighatsah,
bernadzar, menyembelih yang ditujukan kepada selain Allah, seperti menyembelih
untuk jin atau untuk penghuni kubur, dengan keyakinan bahwa para sesembahan
selain Allah itu dapat menolak bahaya atau dapat mendatangkan manfaat. Allah
Ta’ala berfirman:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن
يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَاءُ
“Sesungguhnya
Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang
selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya...” [An-Nisaa':
48]
Dan
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللَّهِ
فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا
لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
“...
Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti
Allah mengharamkan kepadanya Surga, dan tempatnya adalah Neraka, tidaklah ada
bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun.”
[Al-Maa-idah: 72]