Senin, 26 Januari 2015

JAUHI HASAD!

Liat temen nikah punya bini cantik, ngiri...
Denger saudara punya rumah baru, dengki...
Baca FB temen ternyata udah punya momongan, sakit hati...

Aneh memang... sifat manusia. Ada orang seneng, dia malah susah.
Ini adalah sifat Hasad!! “Hasad adalah engkau berangan-angan hilangnya nikmat orang yang engkau dengki.” (Lisanul Arab, Ibnul Manzhur 3/148, at-Ta’riifat, Ali al-Jurjani hlm.87)

Senin, 19 Januari 2015

Ciri Teman Terbaik

Setelah mengetahui betapa pentingnya memilih teman yang baik, di sini akan dipaparkan sifat dan karakter orang yang pantas dijadikan sebagai teman dan sahabat karib. Di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Berakidah Lurus
Ini menjadi syarat mutlak dalam memilih teman. Dia harus beragama Islam dan berakidah Ahlus sunnah wa jamâ'ah. Bukankah kita semua tahu kisah kematian Abu Thalib, paman Rasulullah r?

Ya, dalam keadaan terbaring dan menghadapi detik-detik kematian, ada tiga orang yang menyertainya. Mereka adalah Rasulullah r, Abu Jahl dan 'Abdullah bin Abi Umayyah, dua orang terakhir ini adalah tokoh kaum kafir Quraisy. Rasulullah r mengajak pamannya dengan berseru, "Paman! Katakanlah lâ ilâha illallâh! Satu kalimat yang akan ku jadikan bahan pembelaan bagimu di hadapan Allah." Dua tokoh kafir itu menimpali, "Abu Thalib! Apakah kamu membenci agama Abdul-Muththalib?"

Jumat, 16 Januari 2015

TEMAN : CERMINAN DIRI ANDA

Sebenarnya, sangat mudah mengetahui seperti apa cerminan diri Anda. Cukup dengan melihat bersama siapa saja Anda sering bergaul, seperti itulah cerminan diri Anda. Kenyataan ini telah dipaparkan oleh Rasulullah r bersabda :

الْمُؤْمِنُ مِرْآةُ (أخيه) الْمُؤْمِنِ
"Seorang mukmin cerminan dari saudaranya yang mukmin." (HR al-Bukhâri, Al adabul mufrad no. 239 dan Abu Dâwud no. 4918, ash-Shahîhah no. 926)

Kalau seorang biasa berkumpul dengan seseorang yang hobinya berjudi, maka kurang lebih dia seperti itu juga. Begitu pula sebaliknya, kalau dia biasa berkumpul dengan orang yang rajin shalat berjamaah, maka kurang lebih dia seperti itu.

Rabu, 07 Januari 2015

Antara Tradisi Budaya, Agama dan Kejahiliyahan?

Salah satu ciri orang jahiliyyah menurut Ibnu Taimiyah rahimahullah adalah orang yang tidak mengikuti dalil Al Quran dan As Sunnah, serta enggan mentaati Allah y dan Rasul-Nya s lalu berpaling pada adat dan tradisi nenek moyang dan masyarakat yang ada.

Sifat ini termasuk sifat yang tercela. Seseorang itu tumbuh dari agama keluarga (bapaknya) atau agama tuannya atau agama masyarakat yang ada di negerinya. Sebagaimana, seorang anak itu tumbuh dari agama kedua orang tuanya atau orang yang merawatnya atau dari masyarakat sekitarnya. Ketika anak tersebut baligh (dewasa), maka barulah ia dikenai kewajiban untuk mentaati Allah  dan Rasul-Nya s. Janganlah seperti yang mengatakan,

ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻗِﻴﻞَ ﻟَﻬُﻢُ ﺍﺗَّﺒِﻌُﻮﺍ ﻣَﺎ ﺃَﻧْﺰَﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺑَﻞْ ﻧَﺘَّﺒِﻊُ ﻣَﺎ ﺃَﻟْﻔَﻴْﻨَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺁَﺑَﺎﺀَﻧَﺎ
Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,” mereka menjawab: “(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami.” (QS. Al Baqarah: 170).

Jumat, 02 Januari 2015

Doa Dimudahkan Keturunan

Bagi pasutri yang sudah lama menikah, anak adalah sesuatu yang sangat diharap-harapkan. Keluarga muslim yang baik tidak hanya berorientasi hanya memiliki anak saja, tapi anak yang shalih, anak yang ta'at beribadah, berbakti kepada orang tua, dan selalu membawa manfaat bagi sesama.
Islam mengajarkan umatnya untuk berikhtiar dan tawakal, selain itu mereka juga dituntunkan untuk berdoa dengan sebaik-baiknya. Begitu juga dalam hal menginginkan keturunan yang baik- yang shalih/ shalihah.

Di bawah ini terdapat beberapa doa para Nabi dan Rasul Allah yang terdapat dalam Al Qur'an dan As Sunnah dalam rangka meminta keturunan yang baik. Kita sebagai umat Islam dapat meniru dan menghapalkan doa-doa tersebut. Beberapa Doa agar Dimudahkan Keturunan, antara lain :
1. Doa Nabi Zakaria
Nabi Zakaria dan istrinya yang sudah renta sangat menginginkan anak berdoa,

رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ
"Robbi laa tadzarnii far dau wa anta khoirul waa riitsiin"
Ya Rabb-ku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik." (QS. Al-Anbiya: 89 – 90).

Doa ini dikabulkan oleh Allah kemudian nabi Zakaria 'alahis salam dikaruniai anak yang sangat shalih, yang kemudian juga diangkat menjadi nabi oleh Allah, yaitu nabi Yahya 'alahis salam.