Senin, 15 Oktober 2012

12 Bencana Akibat Tangan Manusia

"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS. Ar-Ruum : 041)

Bencana alam ada yang memang akibat mekanisme alam. Namun, tak tertutup kemungkinan ada pula bencana yang dipicu ulah manusia yang merusak lingkungan. Mungkin dengan niat yang baik, yaitu atas nama kemajuan atau kemakmuran, tapi akibatnya adalah kebalikannya. 

Berikut ini adalah berbagai bencana alam yang terjadi akibat kecerobohan, ketamakan, atau minimnya pemahaman manusia terhadap lingkungannya.

1. Hell's Gate, Turkmenistan


Di gurun Turkmenistan  dekat desa terpencil Derweze yang dihuni 350 orang, terdapat sebuah kawah selebar 60 meter dan dalam 20 meter. Kawah ini terus-menerus mengeluarkan api dan terbakar selama 38 tahun. Oleh penduduk setempat, kawah membara ini disebut sebagai Kawah Gas Darvaza atau juga lebih terkenal sebagai 'Gerbang Neraka'. Kawah ini bisa terlihat dari jarak beberapa kilometer. Ini bukan fenomena alam, melainkan hasil dari kecelakaan industrial.

Pada tahun 1971, sebuah rig pengeboran Uni Soviet tak sengaja mengenai gua bawah tanah yang menyimpan gas alam dalam jumlah yang masif. Itu menyebabkan tanah runtuh dan seluruh rig pengeboran masuk ke dalamnya. Asap beracun kemudian mulai menyembur dari dalam lubang. Daripada berpotensi menimbulkan bencana yang lebih mematikan, pemerintah Soviet lalu membakar lubangnya. Kawah tersebut tidak berhenti terbakar sejak itu.


2. Lumpur Lapindo Sidoarjo, Indonesia



Banjir Lumpur Panas Sidoarjo atau lebih dikenal sebagai bencana Lumpur Lapindo, adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc di Dusun Balongnongo Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sejak tanggal 29 Mei 2006



Semburan lumpur panas selama beberapa bulan ini menyebabkan tergenangnya kawasan permukiman, pertanian, dan perindustrian di tiga kecamatan di sekitarnya, serta memengaruhi aktivitas perekonomian di Jawa Timur. Kabarnya semburan lumpur bercampur gas tetap akan berlangsung selama 30 tahun.



3. Picher Oklahoma, Amerika Serikat



Tempat paling beracun di Amerika Serikat menurut EPA (semacam lembaga AMDAL di AS). Dulunya pernah menjadi tambang dengan kandungan timah dan seng terkaya di dunia, menjadi tempat tinggal bagi 20.000 orang.

Kini hanya kurang dari 25 orang yang menetap. Air yang mengandung asam beracun merembes naik dari terowongan bawah tanah tempat penambangan sampai ke sungai hingga berubah warna menjadi merah dan beracun.





4. The Aral Sea, Kazakhstan


Proyek irigasi Uni Soviet yang berasal dari Laut Aral telah menguras air laut dalam jumlah sangat besar.


Kini, beberapa bagian laut itu kering dan terbelah menjadi dua laut yang lebih kecil. Perahu nelayan banyak yang kandas, sebagian menjadi gurun tandus yang luas dan terkontaminasi.





5. The Berkeley Pit Montana, Amerika Serikat

Pit Berkeley adalah sebuah lubang bekas tambang tembaga terbuka yang terletak di Butte, Montana, Amerika Serikat. Ini adalah satu mil panjang setengah mil lebar dengan kedalaman 1.780 kaki perkiraan (540 m). Lubang ini terisi sampai kedalaman sekitar 900 kaki (270 m) dengan air yang sangat asam (pH 2,5), keasamannya bewarna seperti cola atau jus lemon. Efeknya adalah lubang sarat dengan logam berat dan berbahaya bahan kimia yang larut dari batuan, termasuk arsenik, kadmium seng, dan asam sulfat.

Tambang ini dibuka pada tahun 1955 dan dioperasikan oleh Anaconda Copper dan kemudian oleh Atlantic Richfield Company (ARCO), sampai penutupannya pada tahun 1982. Ketika lubang itu ditutup, pompa air di poros Kelly dekatnya, pada kedalaman 3.800 kaki dimatikan, dan air tanah dari akuifer sekitarnya mulai perlahan-lahan mengisi lubang, naik pada tingkat yang satu kaki dalam waktu sebulan. Sejak penutupan tambang pada tahun 1982, tingkat telah meningkat menjadi 150 meter dalam tingkat air tanah alami.


Pada bulan November 1995 sekawanan angsa bermigrasi dan mendarat di Berkeley Pit. Setelah badai beberapa hari serta kabut, burung-burung itu gagal melanjutkan perjalanan dan 342 ekor ditemukan mati.






6. Guiyu, Cina

Peningkatan produksi perkakas elektronik besar-besaran tentu menyisakan limbah. Inilah desa limbah komponen elektronik terbesar di Cina, di mana sampah elektronik dikumpulkan oleh para pemulung untuk dimanfaatkan kembali. Kabarnya Guiyu adalah kedua paling tercemar di dunia.
Terbesar Cina limbah elektronik desa, sampah elektronik nutupi sini dengan tangan untuk mengambil kabel dan bagian berharga. Papan sirkuit yang dibakar, dimasak dan direndam dalam asam untuk mengekstrak potongan-potongan logam mulia. Metode-metode ini, bersama dengan polusi dari e-limbah itu sendiri, telah membuat Guiyukedua paling tercemar tempat di dunia di planet ini.

7. The Great Garbage Patch, Amerika Serikat


The Great Pacific Garbage Patch adalah TPA terbesar di dunia. Tempat ini juga dikenal sebagai Pasific Trash Vortex, yang isinya terdiri dari 3,5 juta ton sampah (90% di antaranya puing-puing plastik) yang berputar-putar antara Hawaii dan Kalifornia.






Luas The Great Pacific Garbage Patch adalah sekitar dua kali negara bagian Texas.






8. Cactus Dome, Amerika Serikat


Pada akhir 1970-an, dalam upaya untuk membersihkan puing-puing radioaktif yang ditinggalkan uji coba senjata nuklir di Kepulauan Marshall, pemerintah AS menggali 111.000 meter kubik tanah yang mengandung radioaktif dan disimpan di Pulau Runit. Hasilnya adalah kawah bergaris tengah sekitar 107 meter. Lalu, sebuah kubah raksasa seluas 30.000 meter persegi yang terdiri dari 358 panel beton raksasa dibangun di atas area tersebut. Biayanya hampir seperempat miliar dolar AS dan memakan waktu tiga tahun.

9. Nauru, Micronesia

Penambangan fosfor selama beberapa dasawarsa telah menghancurkan lebih dari 80 persen wilayah Nauru, menyisakan gurun tandus berkapur dengan gundukan-gundukan yang tingginya sampai 16 meter.

Dengan habisnya fosfor, perekonomian negara malah runtuh, dan kehancuran yang ada menghilangkan peluang mengembangkan industri pariwisata di sana.

Puluhan tahun pertambangan liar untuk fosfor telah menghancurkan lebih dari 80 persen lahan Nauru, meninggalkan sebuah gurun tandus puncak batu kapur bergerigi sampai dengan 49 tinggi. ft Bersama cadangan habis, perekonomian negara runtuh, dan kehancuran yang ditinggalkan oleh strip pertambangan sebagian besar menghilangkankesempatan untuk membangun industri wisata. Hari ini Nauru hanya memiliki sepotong150-meter-lebar tanah subur tersisa sepanjang salah satu pantai itu.


10. Centralia Pennsylvania, Amerika Serikat

Bara api yang berasal dari kandungan batubara di bawah Centralia, Pennsylvania muncul sejak 1962 dan terus terbakar hingga kini. Dampak lingkungan baru mengemuka ketika seorang bocah berumur 12 tahun jatuh ke dalam lubang sedalam 45 meter yang tiba-tiba muncul di halaman belakang rumahnya pada 1981. Sebagian besar penduduk dipindahkan pada 1984.


11. Chernobyl, Ukraina

Pada tanggal 26 April 1986, Pembangkit Listrik Nuklir Chernobyl meledak, melepaskan material radioaktif ke udara dan mencemari wilayah hingga jutaan mil persegi. 49.000 warga yang tinggal dekat reaktor, Pripyat, terpaksa mengungsi seluruhnya. Dua dekade kemudian, kota ini menjadi kota hantu dan ditelan oleh hutan pepohonan di sekitarnya.




12. Owens Lake California, Amerika Serikat

Wilayah ini dulunya memang sebuah danau yang besar (28,2 km * 16 km * 0,91 meter). 

Tapi karena Pembuatan sebuah waduk raksasa yang selesai dibangun pada 1913 yang berfungsi untuk mengalirkan air ke kota Kalifornia yang ketika itu tengah tumbuh pesat. 

Kubik air di danau Owen menyusut drastis dari tahun ke tahun. Danau itu sekarang sudah tidak ada lagi, bahkan berubah menjadi lembah tandus dengan temperatur permukaan tanah yang bisa mencapai 66 derajat celcius.




0 komentar:

Posting Komentar