“Hari-hari yang paling utama di dunia adalah sepuluh hari (pertama bulan Dzulhijjah). ”(Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir no. 1133)
Demikianlah Nabi kita صلى الله عليه وسلم menerangkan kedudukan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Dan kini hari-hari itu telah di depan mata, lantas apa yang akan kita lakukan? Akankah kita membiarkannya melewati kita begitu saja? Atau kita mengisi waktu-waktu itu dengan perkara yang bermanfaat untuk kita?
Berikut ini amalan-amalan yang bisa kita amalkan dan kita tingkatkan di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini:
1. Dzikir
Hari-hari ini adalah hari-hari dzikir, mengingat Allah dengan segala macam bentuknya apakah itu takbir, tasbih, tahlil, tahmid, istighfar dan lain-lain. Allah تعالى berfirman: “Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan. ” (QS. Al-Hajj: 28 )
Imam Bukhari di dalam Shahihnya menukilkan dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما bahwasanya ia menafsirkan “hari yang telah ditentukan” yaitu sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Dan Nabi صلى الله عليه وسلم juga bersabda menguatkan keutamaan dzikir di waktu-waktu ini: “Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal di dalamnya lebih Dia cintai melebihi sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini. Karena itu, perbanyaklah di waktu-waktu ini tahlil, takbir dan tahmid. ”(HR. Ahmad no. 5446)
Dan termasuk kebiasaan salafussalih, tatkala mereka memasuki bulan Dzulhijjah mereka biasa mengumandangkan dzikir di rumah, masjid, pasar dan tempat kerja mereka.
Selain itu, waktu yang lebih dianjurkan lagi untuk memperbanyak dzikir pada sepuluh hari ini yaitu ketika memasuki hari Arafah yakni tanggal 9 Dzulhijjah.
Berkata Imam An-Nawawi:
و اعلم أنّه يُستحبُّ الإِكثار مِن الأذكار في هذه العشر زيادةً على غيره، ويُستحب من ذلك في يوم عرفة أكثر من باقي العشر
“Ketahuilah, bahwasanya disukai untuk memperbanyak dzikir di sepuluh hari ini melebihi dzikir di waktu lainnya. Dan dari sepuluh hari itu disukai untuk memperbanyak dzikir ketika hari Arafah melebihi dzikir di hari-hari lain di sepuluh hari itu. ” (Al-Adzkar hal. 389)
2. Doa
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. ” (QS. Al-Baqarah: 186)
Siapa yang berdoa kepada-Nya, niscaya Dia kabulkan doanya. Maka, apalagi bila doanya bertepatan dengan hari-hari yang penuh berkah ini tentunya!
Dan apalagi jika bertepatan dengan hari Arafah tentunya!
Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:
خير الدّعاء دعاء يوم عرفة
“Sebaik-baik doa adalah doa di hari Arafah. ” (HR. Tirmidzi no. 3585)
Tidak diragukan lagi, telah terbentang di hadapannya pintu-pintu pengabulan doa!
Ibnu Abdilbarr mengomentari hadits di atas, “Di dalam hadits ini terdapat kandungan hukum yaitu bahwasanya doa di hari Arafah lebih utama dibandingkan doa di selain hari Arafah. Dan padanya juga terdapat dalil yang menunjukkan keutamaan hari Arafah dibandingkan hari lainnya…dan di dalam hadits ini juga terdapat dalil yang menunjukkan bahwa doa di hari Arafah seringnya dikabulkan seluruhnya. ”(At-Tamhid 41/6)
Maka, hendaknya kita bersemangat untuk memperbanyak doa pada hari-hari ini, terutama berdoa kepada-Nya agar menyelamatkan kita dari neraka. Nabi صلى الله عليه وسلم telah bersabda, “Tidak ada satu hari pun dimana Allah banyak menyelamatkan hamba-Nya dari neraka dibandingkan hari Arafah.” (HR. Muslim no. 1348)
3. Puasa Arafah
Adakah di antara kita yang tak pernah berbuat dosa? Pernahkah kita berbuat dosa tanpa kita sadari? Kalau memang pernah, tak usah khawatir. Sebab….
Rasulullah صلى الله عليه وسلم pernah ditanya tentang puasa di hari Arafah, beliau pun menjawab:
يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَ البَاقِيَةَ
“Puasa Arafah itu menghapuskan dosa satu tahun yang lalu dan yang akan datang. ”(HR. Muslim no. 1162)
Dosa yang dihapuskan dalam dosa di atas adalah dosa-dosa kecil. Adapun dosa besar tidaklah terhapus melainkan dengan bertaubat kepada Allah.
4. Haji
Haji termasuk amalan utama yang dikerjakan di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Bahkan, itu merupakan kekhususan yang ada pada 10 hari penuh berkah ini. Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda, “Rangkaikanlah antara haji dan umrah. Karena keduanya menghilangkan kefakiran dan dosa, sebagaimana api menghilangkan karat di besi, emas dan perak. ”(HR. Tirmidzi no. 810)
Dan Nabi صلى الله عليه وسلم telah menyebutkan keutamaan haji yang mabrur. Beliau صلى الله عليه وسلم bersabda:
العمرة إلى العمرة كفّارة لما بينهما والحجّ المبرور ليس له جزاء إلا الجنّة
“Umrah ke umrah merupakan penghapus dosa di antara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasan atasnya melainkan surga. ” (HR. Bukhari no. 1683 dan Muslim no. 1349)
5. Melaksanakan shalat Ied
Shalat ied merupakan syiar islam yang begitu agung. Karena itu, tidaklah mengherankan bila Rasulullah صلى الله عليه وسلم begitu perhatian terhadap hal ini. Saking perhatiannya, sampai-sampai beliau صلى الله عليه وسلم memerintahkan seluruh kaum muslimin untuk menghadirinya. Tak terkecuali wanita yang sedang haid. Beliau tetap memerintahkan para wanita yang sedang datang bulan untuk menyaksikan shalat ied, meskipun mereka tak mengerjakan shalatnya.
Ummu ‘Athiyyah رضي الله عنها menjelaskan tentang perintah Rasulullah صلى الله عليه وسلم itu. Ia berkata, “Kami (para wanita) diperintahkan untuk keluar di hari ‘ied. Sampai–sampai kami juga diperintahkan untuk mengeluarkan gadis dari tempat pingitannya dan juga wanita-wanita haid. Mereka ditempatkan di belakang orang-orang yang shalat. Mereka pun bertakbir bersama para jamaah shalat ied dan berdoa pula bersama mereka. Mereka mengharapkan berkah dan kesucian hari itu. ” (HR. Bukhari no. 928)
6. Berkurban
Berkurban merupakan sunnah Nabi Ibrahim عليه السلام yang telah Allah تعالى syariatkan untuk umat ini. Dan Allah تعالى pun telah menjadikannya termasuk amalan utama yang ada di sepuluh hari penuh berkah ini. Karena itu, berkurban merupakan amalan yang begitu penting di dalam islam. Saking pentingnya, sampai-sampai Nabi kita صلى الله عليه وسلم bersabda:
من كان له سَعَةٌ ولم يُضَحِّ فلا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا
“Siapa yang memiliki kemampuan lalu tidak berkurban, maka hendaknya ia jangan mendekati mushala kami. ” (HR. Ibnu Majah no. 3123)
7. Melakukan amal saleh secara mutlak
Amal-amal saleh yang bisa ditingkatkan dan dikerjakan di hari-hari yang Allah berkahi ini, tidak terbatas dengan amalan-amalan yang telah disebutkan. Melainkan pula seluruh amalan saleh secara mutlak dianjurkan untuk ditunaikan di hari-hari ini. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
ما مِن أيامٍ العمل الصّالح فيها أحبُّ إلى الله مِن هذه الأيّامِ. قالوا: يا رسول الله، و لا الجهادُ في سبيل الله؟ قال: و لا الجهادُ في سبيل الله! إلاّ رجلٌ خرج بنفسه و ماله فلم يرجعْ مِن ذلك بشيء
“Tidak ada hari-hari yang mana amal saleh di dalamnya lebih dicintai Allah dibandingkan hari-hari ini (sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah). Para sahabat bertanya, “wahai Rasulullah, tidak pula jihad fi sabilillah? ” Beliau menjawab, “Tidak pula jihad fisabilillah, kecuali seseorang yang berjihad dengan jiwa dan hartanya lalu tidak kembali membawa apa-apa lagi. ” (HR. Bukhari no. 969)
Maka, seluruh amal saleh dan ketaatan dengan segala bentuknya, baik itu yang hukumnya wajib atau mustahab, dianjurkan untuk diperbanyak di hari-hari ini.
Mungkin ada yang bertanya, “Lho bukannya kita dituntut untuk beribadah dan beramal saleh di setiap waktu? “ Ya, betul, kita dituntut untuk melakukan ibadah dan berbagai amal saleh lainnya di setiap waktu. Namun, adakalanya ibadah serta amal saleh itu ditekankan dan sangat dianjurkan untuk dilaksanakan pada waktu dan kesempatan tertentu, di antaranya di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini.
Karena itu, mari kita manfaatkan dengan baik sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini. Jangan sia-siakan hari-hari yang penuh berkah ini. Sebab, kita tidak tahu, apakah tahun depan, kita masih bisa menjumpai waktu yang diberkahi ini atau tidak. Mungkin saja inilah bulan Dzulhijjah yang terakhir dalam hidup kita.
0 komentar:
Posting Komentar