Bagi pasutri yang sudah lama menikah, anak adalah sesuatu yang sangat diharap-harapkan. Keluarga muslim yang baik tidak hanya berorientasi hanya memiliki anak saja, tapi anak yang shalih, anak yang ta'at beribadah, berbakti kepada orang tua, dan selalu membawa manfaat bagi sesama.
Islam mengajarkan umatnya untuk berikhtiar dan tawakal, selain itu mereka juga dituntunkan untuk berdoa dengan sebaik-baiknya. Begitu juga dalam hal menginginkan keturunan yang baik- yang shalih/ shalihah.
Di bawah ini terdapat beberapa doa para Nabi dan Rasul Allah yang terdapat dalam Al Qur'an dan As Sunnah dalam rangka meminta keturunan yang baik. Kita sebagai umat Islam dapat meniru dan menghapalkan doa-doa tersebut. Beberapa Doa agar Dimudahkan Keturunan, antara lain :
1. Doa Nabi Zakaria
Nabi Zakaria dan istrinya yang sudah renta sangat menginginkan anak berdoa,
رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ
"Robbi laa tadzarnii far dau wa anta khoirul waa riitsiin"
“Ya Rabb-ku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik." (QS. Al-Anbiya: 89 – 90).
Doa ini dikabulkan oleh Allah kemudian nabi Zakaria 'alahis salam dikaruniai anak yang sangat shalih, yang kemudian juga diangkat menjadi nabi oleh Allah, yaitu nabi Yahya 'alahis salam.
Doa Zakaria yang lain,
رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ
"Robbi hablii milladunka dzarri yataan thoyyibatan innaka samii 'ud du 'aa' "
“Ya Allah, anugrehkanlah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Memperkenankan Doa.” (QS. Ali Imran: 38).
Maksud do’a ini kata Ibnu Katsir rahimahullah, “Ya Rabb anugerahkanlah padaku dari sisi-Mu keturunan yang thoyyib yaitu anak yang sholeh. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar do’a.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 3/54).
2. Doa Nabi Ibrahim
Nabi Ibrahim, yang telah lama menunggu kehadiran anak,
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
"Robbi hablii minash shoo lihiin"
“Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku anak yang shaleh.” (QS. As-Shafat: 100).
Doa ini dikabulkan Allah, kemudian anak nabi Ibrahim 'alahis salam juga diangkat menjadi nabi, yaitu nabi Isma'il 'alahis salam. Keturunan nabi Ismail 'alahis salam berkembang di sekitar ka'bah menjadi kabilah-kabilah bangsa Arab di Mekah dan sekitarnya. Keturunan nabi Ismail bersambung kepada Nabi kita Muhammad ﷺ.
3. Doa hamba Allah yang shalih yang diajarkan dalam Al Qur'an
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
"Robbanaa hab lanaa min azwaa jinaa wa dzurrii yaatinaa qurrota a’yun waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa"
"Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami, isteri-isteri dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al Furqon: 74)
Al Qurtubhi rahimahullah berkata, “Tidak ada sesuatu yang lebih menyejukkan mata seorang mukmin selain melihat istri dan keturunannya taat pada Allah ‘azza wa jalla.” Perkataan semacam ini juga dikatakan oleh Al Hasan Al Bashri. (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 10/333).
4. Mendoakan anak untuk diri sendiri dan orang lain
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendo’akan Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhuma dengan do’a,
اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ ، وَبَارِكْ لَهُ فِيمَا أَعْطَيْتَهُ
"Allohumma ak tsir maa la(hu) wa walada(hu), wa baa rik la(hu) fiimaa a'thoita(hu)."
“Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya, serta berkahilah apa yang engkau karuniakan padanya.” (HR. Bukhari no. 6334 dan Muslim no. 2480).
Catatan :
1. Untuk mendoakan untuk perempuan, ejaan (hu) dapat diganti (ha)
2. Untuk mendoakan diri sendiri dapat diganti ي (yii)
اللَّهُمَّ أكْثِرْ مَالِي، وَوَلَدِي، وَبَارِكْ لِي فِيمَا أعْطَيْتَنِي
Allohumma aktsir maalii wa waladii, wa baarik lii fiimaa a’thoitanii.
"Ya Allah perbanyaklah harta dan anakku serta berkahilah karunia yang Engkau beri.”
Masih banyak doa-doa untuk mendapatkan keturunan atau anak shalih yang tidak dapat kami tulis di sini. Doa-doa di atas adalah doa yang berasal dari Al Qur'an dan Sunnah yang shahih.
Tidak ada kekhususan waktu dan jumlah pengamalan dalam mengunakan doa-doa di atas, tapi sangat disarankan membaca doa-doa di atas dalam waktu ijabah untuk berdoa. Beberapa waktu yang ijabah (waktu yang tepat/ baik) dalam berdoa dapat di baca di sini.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz berkata, ""Tidak masalah melantunkan doa seperti yang disebutkan. Dan jika dia berdoa dengan selain teks ini, seperti membaca اللهم ارزقني ذرية طيبة ، اللهم هب لي ذرية صالحة (Ya Allah, berilah aku keturunan yang baik, anugrehkanlah aku keturunan yang shaleh) Atau doa-doa yang semisal, semuanya baik. Contoh doa lainnya adalah firman Allah, “Ya Allah, anugrehkanlah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Memperkenankan Doa.” (QS. Ali Imran: 38). (Majmu’ Fatawa Ibnu Baz 8:423).
Semoga bermanfaat. بارك الله فيكم
Wallahuta'alaa a'lam.
Artikel terkait :
1. Mengapa harus anak Shalih?
2. Larangan memberi nama anak dengan unsur Tazkiyah
3. Memberi Nama yang disunnahkan
4. Nama yang dilarang untuk anak
Tag : Doa Lancar keturunan, doa anak, doa syari, doa punya anak, doa keturunan baik, doa anak sholeh, doa anak
1. Mengapa harus anak Shalih?
2. Larangan memberi nama anak dengan unsur Tazkiyah
3. Memberi Nama yang disunnahkan
4. Nama yang dilarang untuk anak
Tag : Doa Lancar keturunan, doa anak, doa syari, doa punya anak, doa keturunan baik, doa anak sholeh, doa anak
0 komentar:
Posting Komentar