Selasa, 03 Juli 2012

Syarat Diterimanya sebuah Amalan (Bagian II)

Syarat Sempurnanya Amalan


Amal yang dilakukan dengan ikhlash dan sesuai dengan petunjuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam akan diterima oleh Allah. Akan tetapi amalan tersebut akan semakin sempurna dan tinggi nilainya apabila dilengkapi dengan dua syarat lainnya, yang dinamakan syarthaa kamaalin (dua syarat sempurnanya amalan), yaitu:



=========================




1. Memegang dengan kuat /teguh
Yakni beramal dengan sungguh-sungguh, tidak setengah-setengah dan tidak malas-malasan.
Allah Ta'ala berfirman :



خُذُوا مَا ءَاتَيْنَاكُمْ بِقُوَّةٍ


"Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepada kalian." (Al-Baqarah:63, 93 dan Al-A'raaf:171)
Allah juga berfirman :


فَخُذْهَا بِقُوَّةٍ وَأْمُرْ قَوْمَكَ يَأْخُذُوا بِأَحْسَنِهَا


"Maka (Kami berfirman): "Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya." (Al-A'raaf:145)
Dan ini berbeda dengan keadaannya orang-orang munafik karena sesungguhnya mereka tidaklah mengambil agama ini dengan sungguh-sungguh akan tetapi mereka mengambilnya (yakni melaksanakan agama ini) dengan lalai dan malas-malasan.

Allah Ta'ala berfirman :


إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلاَةِ قَامُوا كُسَالَى يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلاَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلاَّ قَلِيلاً. مُذَبْذَبِينَ بَيْنَ ذَلِكَ لاَ إِلَى هَؤُلاَءِ وَلاَ إِلَى هَؤُلاَءِ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ سَبِيلاً.


"Sesungguhnya orang-orang munafik itu hendak menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya` (dengan shalatnya) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir): tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir). Barangsiapa yang disesatkan Allah, maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya." (An-Nisaa`:142-143)

Allah juga berfirman :


وَمَا مَنَعَهُمْ أَنْ تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقَاتُهُمْ إِلاَّ أَنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ وَلاَ يَأْتُونَ الصَّلاَةَ إِلاَّ وَهُمْ كُسَالَى وَلاَ يُنْفِقُونَ إِلاَّ وَهُمْ كَارِهُونَ


"Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan shalat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan." (At-Taubah:54)

2. Bersegera dalam Beramal

Yakni ketika mendapatkan kesempatan beramal maka dia bersegera melakukannya, tidak menunda-nundanya di waktu yang lain. Betapa banyak orang yang tadinya berniat beramal tetapi karena ditunda-tunda dengan mengatakan: "nanti, nanti, masih ada waktu sore/malam" lalu dia tidak jadi beramal.

Allah Ta'ala berfirman :



وَلاَ تَنِيَا فِي ذِكْرِي


"Dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku." (Thaahaa:42)
Allah juga berfirman :


فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ


"Maka berlomba-lombalah kalian (dalam berbuat) kebaikan." (Al-Baqarah:148 dan Al-Maa`idah:48)

Dan firman-Nya :


وَيُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَأُولَئِكَ مِنَ الصَّالِحِينَ


"Dan mereka bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang shalih." (Aali 'Imraan:114)

Juga firman-Nya :


أُولَئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ


"Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya." (Al-Mu`minuun:61)

Dan juga firman-Nya :

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ


"Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Tuhan kalian dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa." (Aali 'Imraan:133)
[Lihat Bahjatun Naazhiriin, karya Asy-Syaikh Salim Al-Hilaliy 1/29]

Semoga kita termasuk orang-orang yang diterima amalnya oleh Allah Ta'ala, aamiin. Wallaahu A'lam. 



Sumber :
Diambil dari kitab Al-Qaulul Mufiid fii Adillatit Tauhiid hal.172-174, dengan beberapa perubahan.

0 komentar:

Posting Komentar