Senin, 10 April 2017
Rabu, 14 Desember 2016
Belajar Memantaskan Diri
Sebelum menemukan belahan jiwa,
sebelum menjumpai cinta yang menghantarkan pada pernikahan. Ada beberapa hal
yang paling penting dipersiapan sebelum semuanya berjalan sesuai taqdir-Nya. Hal penting tersebut salah satunya adalah
membuat diri menjadi lebih baik. Dimana
nantinya akan siap dalam membina kehidupan yang lebih agung dimana dihiasi
Allah dengan ketenangan dan ketrentraman penuh kasih dalam ikatan pernikahan.
Selasa, 13 Desember 2016
Menyerah dalam Ta'aruf
Dia Sahabat saya... Seorang yang saya kenal telah melakukan ta'aruf dengan akhwat lebih dari 20x tapi semuanya kandas di tengah jalan. Bahkan ada beberapa dari mereka yg sudah menghitung hari menuju penikahan, tapi nyatanya tidak bisa lanjut juga.
Saya lihat beliau tidak menyerah. Beliau tetap menjaga azzam kuat untuk tidak berpacaran dan tetap melalui proses ta'aruf.
Jumat, 04 November 2016
Rabu, 02 November 2016
DARAH SEORANG MUSLIM
Darah kaum Muslimin terlalu mahal untuk
ditumpahkan kepada sesamanya. Allah memperingatkan tentang kemuliaan darah kaum
Muslimin dan hukuman bagi para penumpahnya,
وَمَنْ
يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ
اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا
“Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin
dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahanam, kekal ia di dalamnya dan Allah
murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.” (QS. An
Nisa’: 93).
Rabu, 21 September 2016
Mengapa Umat Islam Harus Ikut Pemilu
Umat Islam di Indonesia mulai kritis
kepemimpinan. Sebaliknya, kaum kafir mulai melenggang dan membusungkan dada
karena dukungan penuh Media yang disokong dari kaum mereka sendiri. Bahkan
mereka dibantu elemen anti-Islam lainnya seperti kaum Liberal, syi'ah, komunis,
dll.
Sehingga, banyak kaum muslimin tertipu karena
makar jahat mereka. Karenanya, umat Islam harus mencari Solusi. Bukan malah
menggembosi dan menjatuhkan sesamanya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
di NKRI kita. Termasuk dalam keikutsertaan berdemokrasi (Baca : Pemilu).
Minggu, 11 September 2016
DOA HARI ARAFAH DAN DZIKIR YANG TERBAIK
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam
bersabda,
خَيْرُ
الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ
مِنْ قَبْلِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ
وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Sebaik-baik doa adalah doa di hari Arafah, dan
sebaik-baik dzikir yang aku ucapkan dan juga diucapkan para nabi sebelumku
adalah,
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ
لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ
قَدِيرٌ
“Laa ilaaha illallah, wahdahu laa syariika
lahu, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ‘alaa kulli syaiin Qodiir” (Tidak
ada yang berhak disembah selain Allah yang satu saja, tidak ada sekutu
bagi-Nya, milik-Nya kekuasaan dan milik-Nya segala pujian, dan Dia Maha Mampu
atas segala sesuatu).” [HR. At-Tirmidzi dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash
radhiyallahu’anhuma, Shahihut Targhib: 1536]
Selasa, 06 September 2016
Tiga Faidah Penting

Pertama: Amal-amal yang Menyebabkan Para Malaikat Mendoakan Engkau
"Wahabi" membahayakan NKRI???
Sejarah mencatat:
1. Imam Bonjol (Pahlawan Nasional pengusir penjajah dari tanah Minang) dituduh "wahabi"
2. KH Agus Salim (pendiri bangsa, tokoh dan pahlawan nasional) dituduh "wahabi"
3. KH. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah dan pahlawan nasional) dituduh "wahabi"
4. Syekh A. Hassan (pendiri Persis dan pahlawan nasional) dituduh "wahabi"
5. Syekh Ahmad Surkati (pendiri al-irsyad dan pahlawan nasional) dituduh "wahabi"
6. Buya Hamka (ulama karismatik nusantara), dituduh "wahabi"
7. Buya Natsir (pendiri Masyumi-tokoh dan pahlawan nasional-pernah menjabat perdana menteri indonesia) dituduh "wahabi"
Senin, 05 September 2016
Said Aqil Siradj dan Halusinasi Ancaman Wahabi
Merebaknya kelompok sesat, radikalisme dan terorisme telah dijadikan wacana. Bahkan wacana ini diseret menjadi hantu dan ancaman bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sasaran tembak dan bidikan atas wacana itu, sepertinya sengaja dibuat dan diblow-up sedemikian rupa, guna diarahkan kepada satu kelompok yang disebut Wahabi. Untuk memperkuat proposisi itu, berbagai label dan simbol sengaja diciptakan untuk membuktikan bahwa Wahabi benar-benar sebagai ancaman keutuhan NKRI ini.
Setelah berhasil mempersonifikasi Wahabi sebagai sebuah gerakan yang mengancam NKRI, maka slogan yang sama terus diletupkan agar Wahabi benar-benar sebuah ancaman bersama. Ada beberapa hal yang menjadi tanda tanya besar dan harus segera dijawab.
Pertama, benarkah Wahabi sebagai ancaman terbesar bagi NKRI. Kedua, apakah bentuk ancaman dari gerakan Wahabi ini. Ketiga, apakah Wahabi telah menjual aset negara kepada pihak “asing” sehingga keberadaannya membahayakan NKRI ? Keempat, apakah Wahabi sedang memecah belah umat ke dalam berbagai aliran dan golongan ?