Rabu, 14 Desember 2016

Belajar Memantaskan Diri

Sebelum menemukan belahan jiwa, sebelum menjumpai cinta yang menghantarkan pada pernikahan. Ada beberapa hal yang paling penting dipersiapan sebelum semuanya berjalan sesuai taqdir-Nya.  Hal penting tersebut salah satunya adalah membuat diri menjadi lebih baik.  Dimana nantinya akan siap dalam membina kehidupan yang lebih agung dimana dihiasi Allah dengan ketenangan dan ketrentraman penuh kasih dalam ikatan pernikahan.



Kenapa Harus Membuat diri Menjadi Lebih Baik?
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 الْمُؤْمِنُ مِرْآةُ (أخيه) الْمُؤْمِنِ
"Seorang mukmin cerminan dari saudaranya yang mukmin." (HR. Bukhari kitab, al-Adabul Mufrad no. 239).

Hadist di atas menggambarkan bahwa diri kita adalah gambaran apa yang ada dengan orang-orang yang dekat dengan kita, sebaliknya lingkungan sekitar kita adalah gambaran siapa diri kita sebenarnya.

Dalam urusan pernikahan Allah tidak serta-merta akan menjodohkan seorang yang secara acak. Sebagaimana, Allah Azza wa Jalla menciptakan ruh manusia dan menciptakan sifat-sifat khusus untuk ruh tersebut. Di antara sifat ruh (jiwa) adalah dia tidak mau berkumpul dan bergaul dengan selain jenisnya (yang memiliki perilaku berbeda).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menegaskan hakekat ini dengan bersabda,
 الأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ
"Ruh-ruh itu bagaikan pasukan yang berkumpul (berkelompok). (Oleh karena itu), jika mereka saling mengenal maka mereka akan bersatu, dan jika saling tidak mengenal maka akan saling menyelisihi (berpisah).” (HR. Bukhari no. 3336 dan Muslim no. 6708).

Gambaran hadist di atas pada hakikatnya jiwa manusia (ruh) akan mencari jiwa yang lain yang sama dengan karakter dirinya. Orang baik secara fitrah yang diberikan Allah akan mencari seorang yang baik juga, sebaliknya seorang yang mempunyai perangai buruk maka akan mencari orang yang tidak jauh berbeda dari dirinya. Kembali dalam konsep jodoh, pada hakekatnya jodoh seseorang tidak akan jauh berbeda dengan keadaan pada dirinya.

Jadi, mari perbaiki diri untuk menyambut hari nan indah itu, hari dimana dilantunkan sebuah janji suci yang menghalalkan cinta di antara insan-Nya. Jangan lelah untuk memperbanyak berbagai amal ketaatan dalam rangka bertaqarub pada-Nya. Dekat dengan-Nya maka kita akan didekatkan kepada makhluk-Nya sesuai pilihan-Nya.
Bukan malah sebaliknya, malah menyibukkan diri dalam perbuatan maksiat dan hanya mengejar kesenangan sementara. Waiyyadzubillah!

Semoga Allah memberi petunjuk kepadaku dan kepadamu… Wallahu musta’an.


Saudaramu,

Abu Fahima Al Ahimza
Ketua MPI PC. Muhammadiyah Gatak

0 komentar:

Posting Komentar