Sebelum menemukan belahan jiwa,
sebelum menjumpai cinta yang menghantarkan pada pernikahan. Ada beberapa hal
yang paling penting dipersiapan sebelum semuanya berjalan sesuai taqdir-Nya. Hal penting tersebut salah satunya adalah
membuat diri menjadi lebih baik. Dimana
nantinya akan siap dalam membina kehidupan yang lebih agung dimana dihiasi
Allah dengan ketenangan dan ketrentraman penuh kasih dalam ikatan pernikahan.
Kenapa Harus Membuat diri
Menjadi Lebih Baik?
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
الْمُؤْمِنُ مِرْآةُ
(أخيه) الْمُؤْمِنِ
"Seorang mukmin cerminan
dari saudaranya yang mukmin." (HR. Bukhari kitab, al-Adabul Mufrad no.
239).
Hadist di atas menggambarkan bahwa
diri kita adalah gambaran apa yang ada dengan orang-orang yang dekat dengan
kita, sebaliknya lingkungan sekitar kita adalah gambaran siapa diri kita
sebenarnya.
Dalam urusan pernikahan Allah tidak
serta-merta akan menjodohkan seorang yang secara acak. Sebagaimana, Allah Azza
wa Jalla menciptakan ruh manusia dan menciptakan sifat-sifat khusus untuk ruh
tersebut. Di antara sifat ruh (jiwa) adalah dia tidak mau berkumpul dan bergaul
dengan selain jenisnya (yang memiliki perilaku berbeda).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam telah menegaskan hakekat ini dengan bersabda,
الأَرْوَاحُ
جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا
اخْتَلَفَ
"Ruh-ruh itu bagaikan
pasukan yang berkumpul (berkelompok). (Oleh karena itu), jika mereka saling
mengenal maka mereka akan bersatu, dan jika saling tidak mengenal maka akan saling
menyelisihi (berpisah).” (HR. Bukhari no. 3336 dan Muslim no. 6708).
Gambaran hadist di atas pada
hakikatnya jiwa manusia (ruh) akan mencari jiwa yang lain yang sama dengan
karakter dirinya. Orang baik secara fitrah yang diberikan Allah akan mencari
seorang yang baik juga, sebaliknya seorang yang mempunyai perangai buruk maka
akan mencari orang yang tidak jauh berbeda dari dirinya. Kembali dalam konsep
jodoh, pada hakekatnya jodoh seseorang tidak akan jauh berbeda dengan keadaan
pada dirinya.
Jadi, mari perbaiki diri untuk
menyambut hari nan indah itu, hari dimana dilantunkan sebuah janji suci yang
menghalalkan cinta di antara insan-Nya. Jangan lelah untuk memperbanyak
berbagai amal ketaatan dalam rangka bertaqarub pada-Nya. Dekat dengan-Nya maka
kita akan didekatkan kepada makhluk-Nya sesuai pilihan-Nya.
Bukan malah sebaliknya, malah
menyibukkan diri dalam perbuatan maksiat dan hanya mengejar kesenangan
sementara. Waiyyadzubillah!
Semoga Allah memberi petunjuk
kepadaku dan kepadamu… Wallahu musta’an.
Saudaramu,
Abu Fahima Al Ahimza
Ketua MPI PC. Muhammadiyah Gatak
0 komentar:
Posting Komentar