Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam
bersabda,
خَيْرُ
الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ
مِنْ قَبْلِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ
وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Sebaik-baik doa adalah doa di hari Arafah, dan
sebaik-baik dzikir yang aku ucapkan dan juga diucapkan para nabi sebelumku
adalah,
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ
لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ
قَدِيرٌ
“Laa ilaaha illallah, wahdahu laa syariika
lahu, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ‘alaa kulli syaiin Qodiir” (Tidak
ada yang berhak disembah selain Allah yang satu saja, tidak ada sekutu
bagi-Nya, milik-Nya kekuasaan dan milik-Nya segala pujian, dan Dia Maha Mampu
atas segala sesuatu).” [HR. At-Tirmidzi dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash
radhiyallahu’anhuma, Shahihut Targhib: 1536]
Beberapa Pelajaran:
1) Doa di hari Arafah adalah yang paling
afdhal, karena pahalanya paling besar dan terkabulnya paling cepat.
2) Diantara adab berdoa adalah memuji Allah
ta’ala, dan sebaik-baik pujian kepada Allah ta’ala adalah dzikir terbaik yang
disebutkan dalam hadits ini. Oleh karena itu hadits ini mengandung bantahan
kepada orang-orang Sufi yang mengaggap bahwa dzikir dengan lafaz mufrad “Allah”
saja yang lebih afdhal, padahal tidak ada contohnya dari Rasulullah
shallallahu’alaihi wa sallam.
3) Bisa jadi pula doa yang dimaksud untuk
dibaca di hari Arafah adalah dzikir tersebut, hal itu didukung dengan satu
riwayat Al-Imam Ahmad dari ‘Amr bin Syu’aib dari Bapaknya dari Kakeknya:
كان
أكثر دعاء النبي صلى الله عليه وسلم يوم عرفة لا إله إلا الله
“Kebanyakan doa Rasulullah
shallallahu’alaihi wa sallam di hari Arafah adalah: Laa ilaaha illallah.” Al-Husain bin Al-Hasan Al-Marudzi rahimahullah
berkata,
سألت سفيان بن عيينة عن أفضل الدعاء
يوم عرفة فقال : لا إله إلا الله
"Aku
bertanya kepada Sufyan bin ‘Uyainah tentang doa yang paling afdhal di hari
Arafah. Beliau berkata: Laa ilaaha illallah.” [Mir’atul Mafatih, 9/140]
4)
Dzikir tersebut adalah dzikir yang paling afdhal karena mengandung tauhid,
memurnikan ibadah hanya kepada Allah ta’ala dan menafikan semua bentuk ibadah
kepada selain-Nya, sedang tauhid adalah kewajiban hamba terbesar dan amalan
yang paling dicintai Allah ta’ala.
5)
Pelajaran terbesar dari ibadah di hari Arafah dan ibadah haji secara umum,
bahkan dari seluruh ibadah adalah peringatan bagi setiap hamba untuk senantiasa
beribadah hanya kepada Allah ta’ala yang satu saja, tidak menyekutukan-Nya
dengan suatu apa pun.
[Disarikan
dari Tuhfatul Ahwadzi (Syarah Hadits: 3509) dan Mir’atul Mafatih (9/140)]
وبالله
التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Sumber: sofyanruray.info
0 komentar:
Posting Komentar