Umat Islam di Indonesia mulai kritis
kepemimpinan. Sebaliknya, kaum kafir mulai melenggang dan membusungkan dada
karena dukungan penuh Media yang disokong dari kaum mereka sendiri. Bahkan
mereka dibantu elemen anti-Islam lainnya seperti kaum Liberal, syi'ah, komunis,
dll.
Sehingga, banyak kaum muslimin tertipu karena
makar jahat mereka. Karenanya, umat Islam harus mencari Solusi. Bukan malah
menggembosi dan menjatuhkan sesamanya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
di NKRI kita. Termasuk dalam keikutsertaan berdemokrasi (Baca : Pemilu).
Mengapa Harus Memilih dalam Pemilu?
Beberapa kaidah penting dalam ilmu ushul yang
harus diperhitungkan. Sehingga kita harus ikut memilih.
Beberapa di antaranya,
(1) Mashlahat Umat harus lebih diutamakan di atas
ibadah pribadi yang bersifat Sunnah/Tidak Wajib
مَصْلَحَةُ تَأْلِيْفِ الْقُلُوْبِ أَوْلَى
مِنْ فِعْلِ الْمُسْتَحَبَّاتِ
"Maslahat menjaga hubungan baik sesama
Muslim lebih diutamakan daripada melakukan amalan sunat."
(2) Mempunyai Pemimpin Muslim Fasiq (Pendosa) jauh
lebih baik daripada Kafir yang baik
الْفَسَادُ فِي الدِّيْنِ أَعْظَمُ مِنَ
الْفَسَادِ فِي الدُّنْيَا
"Kerusakan dalam agama (aqidah) lebih
besar/berbahaya daripada kerusakan dalam (urusan) dunia."
(3) Mengutamakan Kepentingan Kaum Muslimin di atas
kelompok/golongan
تُدْفَعُ الْمَفْسَدَةُ الْعَامَّةُ،
بِإِيْقَاعِ الْمَفْسَدَةِ الْخَاصَّةِ
"Bahaya yang menimpa orang banyak harus
dihindari sekalipun dengan menimbulkan bahaya lain pada sekelompok orang (yang
lebih kecil)."
(4) Memilih dalam Pemilu adalah bentuk ketetapan
mencari kerusakan yang lebih Ringan
وَضِدُّ تَزَاحُمُ المفَاسِدِ يُرْتَكَبُ
الأَدْنَى مِنَ المفَاسِدِ
"Jika bertemu dua (pilihan) kerusakan (yang sama-sama tidak baik), Pilihlah kerusakan yang paling ringan."
Semoga dengan kaidah-kaidah ini dapat
mengarahkan kita untuk mendukung setiap pemimpin Muslim yang ada, dalam
kukungan demokrasi. Bukan malah menyeru pada umat untuk mengacuhkan
pemimpin Muslim hanya karena tidak ingin terlibat demokrasi atau karena
kepentingan politis semata.
Semoga Allah melindungi bangsa ini dari segala
macam makar orang kafir. Wallöhu mutim munūrihim walau karihal kāfirūn.
Wallahu a'lam.
0 komentar:
Posting Komentar