Rabu, 21 September 2016

Mengapa Umat Islam Harus Ikut Pemilu

Umat Islam di Indonesia mulai kritis kepemimpinan. Sebaliknya, kaum kafir mulai melenggang dan membusungkan dada karena dukungan penuh Media yang disokong dari kaum mereka sendiri. Bahkan mereka dibantu elemen anti-Islam lainnya seperti kaum Liberal, syi'ah, komunis, dll.

Sehingga, banyak kaum muslimin tertipu karena makar jahat mereka. Karenanya, umat Islam harus mencari Solusi. Bukan malah menggembosi dan menjatuhkan sesamanya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di NKRI kita. Termasuk dalam keikutsertaan berdemokrasi (Baca : Pemilu).
Mengapa Harus Memilih dalam Pemilu?

Beberapa kaidah penting dalam ilmu ushul yang harus diperhitungkan. Sehingga kita harus ikut memilih.
Beberapa di antaranya,

(1) Mashlahat Umat harus lebih diutamakan di atas ibadah pribadi yang bersifat Sunnah/Tidak Wajib
مَصْلَحَةُ تَأْلِيْفِ الْقُلُوْبِ أَوْلَى مِنْ فِعْلِ الْمُسْتَحَبَّاتِ
"Maslahat menjaga hubungan baik sesama Muslim lebih diutamakan daripada melakukan amalan sunat."

(2) Mempunyai Pemimpin Muslim Fasiq (Pendosa) jauh lebih baik daripada Kafir yang baik
الْفَسَادُ فِي الدِّيْنِ أَعْظَمُ مِنَ الْفَسَادِ فِي الدُّنْيَا
"Kerusakan dalam agama (aqidah) lebih besar/berbahaya daripada kerusakan dalam (urusan) dunia."

(3) Mengutamakan Kepentingan Kaum Muslimin di atas kelompok/golongan
تُدْفَعُ الْمَفْسَدَةُ الْعَامَّةُ، بِإِيْقَاعِ الْمَفْسَدَةِ الْخَاصَّةِ
"Bahaya yang menimpa orang banyak harus dihindari sekalipun dengan menimbulkan bahaya lain pada sekelompok orang (yang lebih kecil)."

(4) Memilih dalam Pemilu adalah bentuk ketetapan mencari kerusakan yang lebih Ringan
وَضِدُّ تَزَاحُمُ المفَاسِدِ يُرْتَكَبُ الأَدْنَى مِنَ المفَاسِدِ

"Jika bertemu dua (pilihan) kerusakan (yang sama-sama tidak baik), Pilihlah kerusakan yang paling ringan."

Semoga dengan kaidah-kaidah ini dapat mengarahkan kita untuk mendukung setiap pemimpin Muslim yang ada, dalam kukungan demokrasi. Bukan malah menyeru pada umat untuk mengacuhkan pemimpin Muslim hanya karena tidak ingin terlibat demokrasi atau karena kepentingan politis semata.

Semoga Allah melindungi bangsa ini dari segala macam makar orang kafir. Wallöhu mutim munūrihim walau karihal kāfirūn.

Wallahu a'lam.

0 komentar:

Posting Komentar