Rabu, 20 Mei 2015

Mengganti Lafadz Adzan Ketika Hujan

Sunnah yang Hampir Punah :
Mengganti Lafadz Adzan Ketika Hujan

Oleh Abu Fahima Fatih Al Ahimza

Banyak hadist shahih yang mensyariatkan untuk mengganti/ menambah lafadz adzan ketika hujan turun. Beberapa di antaranya adalah :


Hadist Pertama :
أَنَّ ابْنَ عُمَرَ أَذَّنَ بِالصَّلاَةِ فِى لَيْلَةٍ ذَاتِ بَرْدٍ وَرِيحٍ فَقَالَ أَلاَ صَلُّوا فِى الرِّحَالِ. ثُمَّ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلَمَ يَأْمُرُ الْمُؤَذِّنَ إِذَا كَانَتْ لَيْلَةٌ بَارِدَةٌ ذَاتُ مَطَرٍ يَقُولُ : أَلاَ صَلُّوا فِى الرِّحَالِ .
“Ibnu Umar pernah beradzan ketika shalat di waktu malam yang dingin dan berangin. Kemudian beliau mengatakan Alaa shollu fir rihaal (shalatlah di rumah kalian). Kemudian beliau mengatakan,”Dulu Rasulullah  memerintahkan mu’adzin ketika keadaan malam itu dingin dan berhujan, untuk mengucapkan, Alaa shollu fir rihaal (hendaklah kalian shalat di rumah kalian).”(HR. Muslim no. 1632).
Hadist Kedua :
أَنَّهُ نَادَى بِالصَّلاَةِ فِى لَيْلَةٍ ذَاتِ بَرْدٍ وَرِيحٍ وَمَطَرٍ فَقَالَ فِى آخِرِ نِدَائِهِ أَلاَ صَلُّوا فِى رِحَالِكُمْ أَلاَ صَلُّوا فِى الرِّحَالِ. ثُمَّ قَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلَمَ كَانَ يَأْمُرُ الْمُؤَذِّنَ إِذَا كَانَتْ لَيْلَةٌ بَارِدَةٌ أَوْ ذَاتُ مَطَرٍ فِى السَّفَرِ أَنْ يَقُولَ أَلاَ صَلُّوا فِى رِحَالِكُمْ.
Ibnu Umar pernah adzan untuk shalat di malam yang dingin, anginnya kencang dan hujan, kemudian dia mengatakan di akhir adzan, Alaa shollu fi rihaalikum, Alaa shollu fir rihaal (Shalatlah di rumah kalian, shalatlah di rumah kalian). Kemudian beliau mengatakan,”Sesungguhnya Rasulullah  biasa menyuruh muadzin, apabila cuaca malam dingin dan berhujan ketika beliau safar untuk mengucapkan, ’Alaa shollu fi rihaalikum’ (Shalatlah di tempat kalian masing-masing)’". (HR. Muslim no. 1633).

Hadist Ketiga :
Ketiga, dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berpesan mu’adzin pada saat hujan,
إِذَا قُلْتَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ فَلاَ تَقُلْ حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ قُلْ : صَلُّوا فِى بُيُوتِكُمْ  .قَالَ : فَكَأَنَّ النَّاسَ اسْتَنْكَرُوا ذَاكَ . فَقَالَ أَتَعْجَبُونَ مِنْ ذَا قَدْ فَعَلَ ذَا مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنِّى إِنَّ الْجُمُعَةَ عَزْمَةٌ وَإِنِّى كَرِهْتُ أَنْ أُحْرِجَكُمْ فَتَمْشُوا فِى الطِّينِ وَالدَّحْضِ.
“Apabila engkau selesai mengucapkan ‘Asyhadu allaa ilaha illalloh, asyhadu anna Muhammadar Rasulullah’, maka janganlah engkau ucapkan ‘Hayya ’alash sholaah’. Tetapi ucapkanlah Sholluu fii buyutikum (Sholatlah di rumah kalian). Masyarakat pun mengingkari perkataan Ibnu Abbas tersebut. Lalu Ibnu Abbas mengatakan, “Apakah kalian merasa heran dengan hal ini, padahal hal ini telah dilakukan oleh orang yang lebih baik dariku (Rasulullah ). (HR. Muslim no. 1637 dan Abu Daud no. 1066).

Catatan Dari Beberapa hadist di atas :
1. Ada beberapa macam penambahan/penggantian lafadz adzan ketika hujan.
2. Lafadz tersebut antara lain :
a. Alaa shollu fir rihaal dibaca di akhir adzan.
b. Alaa shollu fi rihaalikum, Alaa shollu fir rihaal dibaca di akhir adzan.
c. Sholluu fii buyutikum dibaca untuk mengganti hayya 'alash shalaah.
3. Lafadz yang ada tidak dibaca semua tapi dipilih salah satu saja.
Imam Nawawi mengatakan,
وَفي حَدِيث بن عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنْ يَقُولَ أَلَا صَلُّوا فِي رِحَالِكُمْ فِي نَفْسِ الْأَذَانِ وَفِي حديث بن عُمَرَ أَنَّهُ قَالَ فِي آخِرِ نِدَائِهِ وَالْأَمْرَانِ جَائِزَانِ نَصَّ عَلَيْهِمَا الشَّافِعِيُّ رَحِمَهُ اللَّهُ تَعَالَى فِي الْأُمِّ فِي كِتَابِ الْأَذَانِ وَتَابَعَهُ جُمْهُورُ أَصْحَابِنَا فِي ذَلِكَ

“Dalam hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, muadzin mengucapkan ’Alaa shollu fii rihalikum’ di tengah adzan. Sedangkan dalam hadits Ibnu Umar, beliau mengucapkan lafadz ini di akhir adzannya. Kedua cara seperti ini dibolehkan, sebagaimana ditegaskan Imam Syafi’i rahimahullah dalam kitab al-Umm pada Bab Adzan, dan diikuti oleh mayoritas ulama madzhab kami (syafi’iyah). (Syarh Shahih Muslim oleh an-Nawawi, 5:207). Wallahu ta 'alaa a' lam.

Sumber :
WA-Darul Aqidah Ahlus Sunnah
Join WA-Darul Aqidah Ahlus Sunnah?
▶ Ketik : Gabung (space) Nama (space) asal kota
Contoh : Gabung Zakariya Jombang
Kirim ke +62 896-0849-5979

0 komentar:

Posting Komentar