Perlu
diketahui pada hakekatnya orang-orang kafir membuat makar dan menipu kaum
Muslimin. Mereka akan selalu berusaha mencelakakan dan merampas kenikmatan dari
kaum Muslimin. Mereka berpura-pura amanah, berprilaku dan berperangai terpuji
supaya bisa mengambil manfaat untuk kepentingan mereka. Namun, Allah Azza wa
Jalla secara jelas membongkar kedok mereka.
Allah azza wa jalla berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
لَا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِّن دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا مَا
عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ
أَكْبَرُ ۚ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآيَاتِ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْقِلُونَ
“Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu
orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya
(menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu.
Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati
mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat
(Kami), jika kamu memahaminya.” (QS. Ali Imran:118).
Tujuan
Utama Untuk Memurtadkan Kaum Muslimin
وَدُّوا لَوْ تَكْفُرُونَ كَمَا
كَفَرُوا فَتَكُونُونَ سَوَاءً ۖ فَلَا تَتَّخِذُوا مِنْهُمْ أَوْلِيَاءَ حَتَّىٰ
يُهَاجِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ...
“Mereka
ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu
kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka
penolong-penolong(mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah...” (QS.An
Nisa’:89).
Peran Kaum
Munafik
Di tengah kaum
Muslimin kaum Munafik menampakkan diri sebagai seorang Muslim, tapi sebaliknya
ketika mereka berada di tengah orang-orang kafir mereka mencaci-maki orang
beriman. Keadaan mereka ini telah Allah gambarkan,
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ
آمِنُوا كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُوا أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاءُ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاءُ وَلَٰكِن
لَّا يَعْلَمُونَ وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا
إِلَىٰ شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ . اللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِي
طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ
.
أُولَٰئِكَ
الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلَالَةَ بِالْهُدَىٰ فَمَا رَبِحَت تِّجَارَتُهُمْ
وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ
“Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana
orang-orang lain telah beriman". Mereka menjawab: "Akan berimankah
kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah,
sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu. Dan
bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan:
"Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan
mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu,
kami hanyalah berolok-olok". Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan
membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka. Mereka itulah orang
yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka
dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.” (QS. Al Baqarah:13-16).
Sehingga dapat dikatakan orang-orang munafik adalah orang yang dari luar
terlihat seperti orang beriman tapi di hatinya kafir. Bahkan dalam implementasi
misi hidup mereka secara keseluruhan bertujuan untuk membantu kesuksesan orang-orang
kafir dalam memerangi orang-orang beriman. Orang-orang munafik lebih memilih menjadikan
orang-orang kafir sebagai pemimpin atau teman dekat mereka dari pada orang yang
beriman.
Orang Munafik Akan Mengangkat Orang Kafir sebagai Pemimpin Mereka
Hal ini sudah Allah gambarkan secara tegas di Al Quran,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا
تَتَّخِذُوا الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَتُرِيدُونَ أَن
تَجْعَلُوا لِلَّهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَانًا مُّبِينًا
إِنَّ
الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمْ
نَصِيرًا
“Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi pemimpin
dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata
bagi Allah (untuk menyiksamu)? Sesungguhnya orang-orang munafik itu
(ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu
sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.” (QS. An
Nisa’:144-145).
Dalam Ayat
sebelumnya, Allah secara tegas memberi peringatan kepada orang-orang munafik
yang nekat mengangkat orang kafir sebagai pemimpin mereka,
بَشِّرِ الْمُنَافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ
عَذَابًا أَلِيمًا .الَّذِينَ
يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَيَبْتَغُونَ
عِندَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا
“Kabarkanlah
kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, (yaitu)
mereka yang mengambil orang-orang kafir menjadi pemimpin dengan meninggalkan
orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu?
Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah.” (QS. An Nisa’:138-139).
Semoga Allah
menjauhkan kita dari segala macam bentuk kemunafikan. Wallohumuwafiq. Wallohu
ta’aaa a’lam bish shawwab.
Abu Fahima Al
Ahimza
Diketik di SD
Islam Sunan Kalijaga Program Khusus
0 komentar:
Posting Komentar